Thursday, March 5, 2015

Referensi Waktu dalam Islam

Melihat referensi waktu dalam Islam, kita akan mengambil rujukan melalui al-Quran dan Sunnah. Al-Quran dan as-Sunnah telah memberikan perhatian sangat besar terhadap masalah waktu dari berbagaisudut dan dengan berbagai macam bentuk personifikasi atau perumpamaan. Perumpamaan tersebut dapat kita lihat pada al-Quran surat Ibrahim ayat 33-34, yang di dalam ayat tersebut menjelaskan betapa pentingnya waktu bagi manusia dan betapa banyak Allah melimpahkan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

Wednesday, March 4, 2015

Teknik Persuasi dalam Komunikasi

Istilah persuasi atau dalam bahasa Inggris persuasion berasal dari kata Latin persuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau hal meyakinkan (Efendy 1991:103). Menurut Kenneth Anderson, mendefinisikan persuasi, yaitu;
A process of interpersonal communicatiaon in which the communicator seeks trough the use of symbols of effect the cognitions of receiver and thus effect a voluntary change in attitude or action desired by the communicator” (Suatu proses komunikasi antarpersona dimana komunikator berupaya dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan komunikator) (Efendy 1991:103).

Tuesday, March 3, 2015

Pengertian Sosiologi Agama

Definisi Goddijn berbunyi sebagai berikut: Sosiologi Agama ialah bagian dari Sosiologi Umum (versi Barat) yang mempelajari suatu ilmu budaya empiris, profan dan positif yang menuju kepada pengetahuan umum, yang jernih dan pasti dari struktur, fungsi-fungsi dan perubahan-perubahan kelompok keagamaan dan gejala-gejala kekelompokan keagamaan. Kedua, Sosiologi Agama ialah suatu cabang Sosiologi Umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna mencapai keterangan-keterangan ilmiah dan pasti demi kepentingan masyarakat agama itu tersendiri dan masyarakat luas pada umumnya.

Monday, March 2, 2015

Perbedaan Seputar al-Quran sebagai Kalam Allah

Kata “kalam” secara bahasa adalah pembicaraan yang bisa dipahami. Jadi kalau dikatakan bahwa al-Quran sebagai kalam Allah, dimaksudkan sebagai firman-firman Tuhan yang termaktub dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawātir. Jika ada perubahan terhadap teks-teks Tuhan tersebut, misalnnya menafsirkan al-Quran, maka ia tidak lagi dikatakan “kalam Allah”.

Sunday, March 1, 2015

Cara Pewahyuan al-Quran Tanpa Perantaraan Malaikat Jibril

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa cara pewahyuan al-Quran ada dua macam, dan pewahyuan melalui perantaraan malaikat Jibril dan tanpa perantaraan Malaikat Jibril (baca: Perbedaan Pendapat Cara Tuhan Menurunkan al-Quran). Adapun mengenai cara pewahyuan al-Quran tanpa perantaraan malaikat Jibril, yaitu ;
Pertama, mimpi yang benar di dalam Tidur, sebagaimana dalam hadis, yang artinya ;
Yahya bin Bukair memberitakan kepada kami, ia berkata dari al-Laiś, dari Uqail, dari Ibn Syihab, dari Urwah bin al-Zubayr, dari Asiyah Umm al-Mu’minīn, ia berkata : Sesunggungnya apa yang mula-mula terjadi bagi Rasulullah saw adalah mimpi yang benar di waktu tidur. Beliau tidaklah melihat mimpi kecuali mimi itu datang bagaikan terangnya pagi hari.